Thursday, 20 February 2014

Bencana Terdampak Terahadap Perekonomian

  (dari kiri) Gembong P Nugroho, Putra Nusantara, Y Santoso Wibowo, Edi S Bramiyanto dan Jam Jam Zamachsyari saat melakukan konferensi pers di kantor OJK regional 4. (Abdus Salam)

SEMARANG- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan perwakilan Bank Indonesia Wilayah V, pemerintah provinsi Jawa Tengah, Badan Pusat Statistik Jawa Tengah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, melakukan konferensi Pers terkait evaluasi dampak bencana yang terjadi selama ini. Pertemuan tersebut terkait tindak lanjut dari koordinasi antara instansi terkait.  
Kepala BUMD propinsi Jawa Tengah Edi S Bramiyanto, yang sekaligus mewakili Pemerintah propinsi Jawa Tengah mengungkapkan bahwa banjir tersebut menimbulkan kerusakan yang cukup signifikan terhadap sektor ekonomi, seperti tanaman pangan, peternakan dan perikanan.  Untuk sektor tanaman pangan, diperkirakan puluhan ribu hektar padi terendam banjir dan mengalami puso. Maka dari itu pemerintah akan memberikan bantuan bibit kepada para petani. 
"Untuk peternakan sendiri kerugian dialami akibat kematian ternak, baik itu sapi, kambing, domba, kerbau, itik dan lain-lain," ujarnya dalam konferensi pers. 
Untuk sektor kelautan dan perikanan ini juga mengalami kerugian, kerugian terjadi akibat kerusakan aset, antara lain, pompa dan kincir air, saluran tambak, kolam ikan dan benih yang hanyut. Kondisi ini berdampak pada menurunnya volume produksi ikan budidaya sebesar 10-15 persen dari total produksi tahun 2013 yang mencapai 293 ribu ton. 
Dikatakan pula kepala divisi akses keuangan dan UMKM kantor perwakilan BI wilayah V, Putra Nusantara, bahwa banjir juga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, antara lain karena terganggunyta produksi akibat sawah yang terendam dan puso. 
"Pada sisi lain juga meningkatkan terjadinya inflasi akibat terganggunya jalur pasokan dan distribusi barang,"tambahnya. (Lam)

0 comments:

Post a Comment