Hari keenam di Banjarnegara udaranya sudah mulai bersahabat, tidak seperti hari pertama, suasana yang mulai nyaman dan keinginan untuk tinggal lebih lama mulai muncul, maklum hari itu hari terakhir berada di pinggiran sungai Serayu. Tiba waktunya sarapan pagi, seluruh peserta, relawan dan panitia Kongres Sungai Indonesia 2015 mulai memadati dapur umum yang didirikan oleh TNI-AD. Sarapan pagi kali ini tidak beda jauh dengan sarapan hari-hari sebelumnya, namun yang jadi istimewa dengan sarapan pagi ini yaitu bersama dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Pagi itu, Minggu (30/8) merupakan hari terakhir dilaksankannya Kongres Sungai Indonesia 2015, bertepatan pula diadakannya festival Parak Iwak Sungai Serayu 2015. Sarapan pagi bareng Pak Ganjar itu dinamakan "Ngopi Bareng Pak Ganjar". Pada kesempatan itu pastilah dijadikan momen penting yang tidak bisa ditinggalkan, kapan lagi bisa sarapan langsung dengan Pak Ganjar di dapur umum milik TNI-AD.
Sekitar pukul 07.30 WIB, Pak Ganjar sampai di lokasi dapur umum. Langsung saja Pak Ganjar menuju meja dan mengambil "nampan" (piring ala tentara yang terbuat dari seng) yang sudah disediakan. Tidak ada yang istimewa dengan menu sarapan pagi itu, menu yang disajikan kepada Pak Ganjar sama dengan yang disajikan kepada peserta dan panitia.
Sebelum mulai sarapan, Pak Ganjar tidak lupa menyapa para peserta dan panitia yang berada dilokasi. "Selamat pagi kawan-kawan semua, sehatkan?,"sapa Pak Ganjar. Suapan demi suapan begitu dinikmati Gubernur Jawa Tengah ini. Meskipun menjabat orang nomor satu di Jawa Tengah, tanggung jawabnya makan di dapur umum TNI-AD tetap dilakukannya. Yaitu selesai makan harus mencuci sendiri "nampan" yang digunakannya, begitu juga dilakukan Pak Ganjar. Dan ini tidak dilakukan oleh pejabat yang pagi itu ikut mendapingi Pak Ganjar.
"Saya sudah dengar kalau makannya di Barak Tentara, yang masak juga Tentara dan selesai makan nyuci piring sendiri, jadi saya gak kaget. Saya juga biasa nyuci piring sendiri," ujarnya usai makan.
Pada kesempatan "Ngopi Bareng Pak Ganjar" ini digunakan para peserta untuk tanya jawab / keluh kesah terkait isu-isu yang ada di Jawa Tengah. Tidak luput pula untuk ajang selfie dengan Pak Ganjar.
Hape 'Rusak' Buat Selfie
Ajang berebut foto dengan Pak Ganjar juga dilakukan salah satu Relawan Kongres Sungai Indonesia (KSI) 2015, Putri (bukan nama sebenarnya). Dengan malu-malu mau dan dengan rasa takut-takut berani, Putri memantapkan mentalnya mengejar Pak Ganjar untuk melakukan selfie.
Dengan susah payah dan jantung yang berdetak kencang, Putri berlari-lari mengejar Pak Ganjar, namun, karena belum persiapan, hapenya yang keren (ngakunya) belum bisa digunakan untuk selfie. Alhasil selfiepun gagal, raut muka cemberut dan kecewapun menghiasi wajahnya.
Namun tidak berhenti sampai di sini, Pak Ganjar yang saat itu keluar dari Joglo usai berganti kaospun dikejar lagi oleh Putri. Tidak mau terulang "kecelakaan" yang pertama, Putri pun mulai mengeluarkan hapenya yang keren (ngakunya). Dengan kamera hape yang siap untuk memotret, diarahkannlah hapenya pada posisi selfie dengan Pak Ganjar, namun, apa yang terjadi, hapenya yang kerenpun (ngakunya) ikut grogi menghadapai Pak Ganjar, berulang kali dipejet tidak mau memotret, (rupanya hapenya ikut grogi ngadepin Pak Ganjar).
Setelah berulang kali, dengan tangan yang gemetar karena grogi, akhirnya selfiepun menuai hasil, meskipun tidak sempurna. Namun sebelum berhasil memotret, Pak Ganjar sempat melontar ucapan yang "menggigit" dengan nada guyonan.
"Lha hapemu wae rusak kok yo digo selfie, yo ora iso (lha hape kamu aja rusak masak dipakai buat selfi, ya gak bisa)," seloroh Pak Ganjar sambil tersenyum.
Banjarnegara, 30 Agustus 2015
0 comments:
Post a Comment