Friday, 25 April 2014

Mahasiswa IAIN Beringas, Usir Boediono!


SEMARANG- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang kembali beringas. Mereka menyuarakan kritik pedas kepada Wakil Presiden RI Boediono di Jalan Raya Walisongo, Kamis, (24/4). Saking liarnya, pejabat negara nomor dua di Indonesia itu diusir dan tidak diperbolehkan menginjak tanah Semarang.
Tidak hanya itu, gambar Boediono dibakar massa. Aksi ‘darah muda’ tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Empat mahasiswa di antaranya sempat diciduk karena dianggap sebagai provokator.     
Para mahasiswa tersebut tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Semarang. Para demostran memulai aksi longmarch dari Kampus 1 IAIN Walisongo Semarang hendak menuju Bundaran Kali Banteng dan Bandara Ahmad Yani Semarang. Mereka berorasi dengan membawa poster sambil membagikan bando kepada para pengguna jalan yang melintas di Jalan Prof Dr Hamka Ngaliyan Semarang.
Awalnya unjuk rasa berlangsung tertib dan aman. Namun tak lama kemudian suasana kian memanas saat massa membakar foto Boediono di tengah jalan raya sambil berteriak agar Boediono pergi dari Semarang.
“Kami tidak ingin Semarang tetap suci dari jejak-jejak agen Neoliberalisme,” kata Koordinator Aksi Cahyono, lantang dalam orasi.
Tak lama kemudian, insiden bentrok pecah. Keributan diawali dengan aksi dorong antara massa dan aparat kepolisian. Puluhan massa yang emosi akhirnya melawan dengan tenaga dan alat seadanya melempari aparat dengan batu. Mobil watercanon yang dipersiapkan akhir diarahkan ke para pengunjuk rasa untuk memukul mundur agar tidak menggangu lalulintas.
Massa kian beringas, akhirnya ditembakkan dengan gas air mata dan watercanon oleh petugas. Empat mahasiswa yang dianggap sebagai provokator diamankan oleh petugas dan dipaksa masuk ke mobil Dalmas. Salah satu mahasiswa yang diamankan adalah Presiden Dema (Dewan Mahasiswa) IAIN Walisongo Semarang. 
Pihaknya menuntut agar Wakil Presiden Boediono segera pergi dari Semarang, karena tidak mau tanah Semarang dijejaki oleh Agen Noeliberal. “Boediono harus berani membongkar kasus century yang tak kunjung selesai,” teriaknya. 
Massa akhirnya mampu dipukul mundur dan tetap bertahan di dalam kampus 1. Unjuk rasa ini sempat membuat arus lalulintas di Jalan Prof Dr Hamka terjadi kemacetan. Kedatangan wakil presiden Boediono sendiri ke Semarang dalam rangka kunjungan kerja. (ABDUS SALAM)


0 comments:

Post a Comment