SEMARANG-
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang kembali
beringas. Mereka menyuarakan kritik pedas kepada Wakil Presiden RI Boediono di Jalan
Raya Walisongo, Kamis, (24/4). Saking liarnya, pejabat negara nomor dua di
Indonesia itu diusir dan tidak diperbolehkan menginjak tanah Semarang.
Tidak
hanya itu, gambar Boediono dibakar massa. Aksi ‘darah muda’ tersebut berujung
bentrok dengan aparat kepolisian. Empat mahasiswa di antaranya sempat diciduk
karena dianggap sebagai provokator.
Para mahasiswa
tersebut tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat
Walisongo Semarang. Para demostran memulai aksi longmarch dari
Kampus 1 IAIN Walisongo Semarang hendak menuju Bundaran Kali Banteng dan
Bandara Ahmad Yani Semarang. Mereka berorasi dengan membawa poster sambil
membagikan bando kepada para pengguna jalan yang melintas di Jalan Prof Dr
Hamka Ngaliyan Semarang.
Awalnya
unjuk rasa berlangsung tertib dan aman. Namun tak lama kemudian suasana kian
memanas saat massa membakar foto Boediono di tengah jalan raya sambil berteriak
agar Boediono pergi dari Semarang.
“Kami
tidak ingin Semarang tetap suci dari jejak-jejak agen Neoliberalisme,” kata
Koordinator Aksi Cahyono, lantang dalam orasi.
Tak
lama kemudian, insiden bentrok pecah. Keributan diawali dengan aksi dorong
antara massa dan aparat kepolisian. Puluhan massa yang emosi akhirnya melawan
dengan tenaga dan alat seadanya melempari aparat dengan batu. Mobil watercanon
yang dipersiapkan akhir diarahkan ke para pengunjuk rasa untuk memukul mundur
agar tidak menggangu lalulintas.
Massa kian
beringas, akhirnya ditembakkan dengan gas air mata dan watercanon oleh petugas.
Empat mahasiswa yang dianggap sebagai provokator diamankan oleh petugas dan
dipaksa masuk ke mobil Dalmas. Salah satu mahasiswa yang diamankan adalah
Presiden Dema (Dewan Mahasiswa) IAIN Walisongo Semarang.
Pihaknya
menuntut agar Wakil Presiden Boediono segera pergi dari Semarang, karena tidak
mau tanah Semarang dijejaki oleh Agen Noeliberal. “Boediono harus berani membongkar
kasus century yang tak kunjung selesai,” teriaknya.
Massa akhirnya
mampu dipukul mundur dan tetap bertahan di dalam kampus 1. Unjuk rasa ini
sempat membuat arus lalulintas di Jalan Prof Dr Hamka terjadi kemacetan. Kedatangan
wakil presiden Boediono sendiri ke Semarang dalam rangka kunjungan kerja. (ABDUS SALAM)
0 comments:
Post a Comment