Tuesday, 25 March 2014

Asuransi Mikro Tumbuhkan Dunia Asuransi



Semarang - Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Cabang Semarang MA Rifa'i berharap rencana Pemerintah meluncurkan asuransi mikro bisa menumbuhkan dunia asuransi yang dinilai masih kurang.
"Masyarakat yang sebelumnya tidak akrab dengan dunia asuransi diharapkan bisa semakin memahami melalui produk baru tersebut," ujarnya, Kamis (20/3).
Fokus dari asuransi mikro ini, kata dia, adalah pembayaran premi per tahun tidak lebih dari Rp 50 ribu. Nilai tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan manfaat besar yang diperoleh masyarakat.
Ia mengatakan, dengan besaran premi tersebut bisa mengcover kerugian yang nilainya cukup besar, sebagai contoh yaitu rumah dengan nilai Rp 150 - 200 juta.
"Ini sudah cukup membuat nyaman masyarakat dari pada tempat tinggalnya tidak dilindungi oleh apapun, selanjutnya nanti juga akan dikembangkan asuransi jiwanya jadi lebih bersifat umum," jelasnya.
Meski tergolong kecil, namun jika besaran premi tersebut naik dikhawatirkan justru tidak bisa menjangkau masyarakat dari kalangan bawah karena tujuan utama dari asuransi tersebut adalah melindungi pelaku usaha mikro supaya tepat sasaran.
"Memang untuk kepastian besaran premi ini belum diputuskan oleh Pemerintah, masih terjadi tarik ulur kalau kami dari pelaku asuransi tentu juga memikirkan dari sisi bisnis," jelasnya.
Diakuinya asuransi mikro tersebut lebih kental di unsur edukasinya, namun demikian harus seimbang antara edukasi, sosial, dan bisnis karena jika tidak begitu dikhawatirkan produk tersebut tidak akan berumur panjang.
"Yang pasti kami dari asosiasi menyambut positif rencana tersebut apalagi kan tingkat pengetahuan asuransi di kalangan masyarakat masih kurang terutama di level masyarakat kecil jadi diharapkan bisa sekaligus membantu memasyarakatkan," ujarnya.
Rifa'i mengatakan jika masyarakat sudah mengenal asuransi diharapkan kebutuhan mereka akan asuransi yang lebih besar bisa berkembang. Menurut rencana produk tersebut tidak dijual melalui petugas asuransi melainkan dari lewat perbankan, katanya, perbankan dalam hal ini bertindak sebagai distributor.
"Produk bank yang salah satunya adalah tabungan ini kan sudah merakyat, selanjutnya akan diikuti dengan produk asuransi mikro harapannya dengan cara tersebut akan lebih mudah menyasar ke masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Firdaus Djaelani, asuransi mikro bisa menjadi alternatif pengalihan resiko bagi keluarga berpenghasilan rendah. Asuransi ini dapat ditawarkan dalam berbagai bentuk, seperti pendidikan, kesehatan atau perlindungan ancaman gagal panen bagi petani kecil.
Sedangkan ketua Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D Hadad, menuturkan dalam waktu dekat ini sudah  ada asuransi yang mulai dijual kemasyarakat, yang meliputi asuransi takut demam berdarah, asuransi bencana dan asuransi pertanian.
“Asuransi ini nantinya semisal ada yang terjadi musibah tidak  memusingkan orang lain, karena ketika sakit itu sangat memusingkan. Kita akan lakukan edukasinya dengan bekerja dengan intansi yang lain dan universitas. Dan tahun ini akan diuji coba,” tandasnya. (Abdus Salam)

Semargres 2014,Janjikan Diskon Besar



BALAIKOTA- Menyambut HUT Kota Semarang yang ke- 467, Pemerintah Kota Semarang akan menghadirkan event tahunan atau Semargres yang akan dimulai pada tanggal 1-30 Mei 2014. Pada rakor Semargres yang dibuka pada Kamis (20/3), pemkot akan memberikan diskon besar-besaran untuk event Semargres.
Menurut wakil ketua panitia, Arnas Agung Andrar Asmara, mengatakan, ada 20 komunitas yang akan ikut memeriahkan acara, agar Semargres 2014 ini semakin memikat warga Semarang dan luar Semarang.
“Komunitas musik jazz, mainan dan hobi, motor, mobil, dan pegiat wisata,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ketua panitia, Handoyo, menjelaskan rangkaian event-event yang menarik dalam Semargres akan digabungkan dalam sebuah konsep “Semargres Festive”. Bentuk kegiatan  diantaranya pameran  UMKM dan kuliner diseluruh wilayah Semarang.
“Ada juga pameran komputer, otomotif, dan elektronik, pameran potensi dari SKPD Pemkot Semarang,”katanya.
Selain itu,  ada juga Semarang Fair 2014 yang akan diselenggarakan tanggal 2-7 Mei 2014 di Lap Garnisum, Fashion Capital Fair di Halaman Balaikota pada tanggal 9-11 Mei. Festival Dodolanan Semarang  tanggal 14- 16 Mei 2014 di Halaman Balaikota. Disusul dengan Plesiran Nostalgia Semarang yang mengedepankan barang antik, foto kuno dan kini, festival kuliner dan nostalgia tour.
“Ada juga doorprise bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam event ini, diantaranya 1 unit mobil, 14 unit motor, 4 tablet, 4 printer, 4 tiket pesawat PP Semarang-Bali,” ujarnya. (abdus salam)



Tuesday, 18 March 2014

Uji Coba Kolam Retensi, Semarang Bebas Banjir

        

TANAH MAS- Dinas Pengelola Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA & ESDM) Kota Semarang melakukan uji coba  instalasi rumah pompa dan kolam retensi Kali Semarang, Senin, (10/3).  Uji coba instalasi rumah pompa dan kolam retensi di Muara Kali Semarang ini diharapkan akan selesai dalam waktu tiga bulan atau sampai dengan bulan Mei 2014.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengharapkan dengan dibuatnya rumah pompa dan kolam retensi di muara Kali Semarang nantinya  Semarang bisa terbebas dari banjir dan rob.
“Semarang bebas banjir dan rob tidak hanya mimpi,” katanya.
Pelaksanaan proyek kolam retensi ini, menghabiskan dana sekitar Rp5 miliar untuk pengelolaan dan pemeliharaannya. Bahkan nantinya menurut Hendi, pada tahun 2015 mendatang alokasi dana akan ditingkatkan menjadi Rp15 miliar. Nantinya apabila instalasi ini dialihkan kepada Pemkot Semarang,  akan di kelola dengan optimal melalui lembaga pengelola.
“Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan kontribusi guna pelaksanaan uji coba ini,” ujarnya.
Hendi juga meminta setelah dioperasionalkannya rumah pompa dan kolam retensi ini agar di sekitar lokasi ditanami pepohonan yang rindang agar terlihat sejuk. Warga pun diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan demi optimalisasi instalasi rumah pompa dan kolam retensi.
“Nanti saya minta kepada Satpol PP untuk menindak tegas jika ada warga yang melanggar agar ada efek jera,” tegasnya.
Selain itu, Kepala Dinas PSDA dan ESDM, Ir Nugroho Joko Purwanto, menuturkan kegiatan comisioning tersebut selain untuk uji coba fasilitas mekanikal dan elektrikal juga sebagai sarana untuk mengevaluasi sistem drainase Kota Semarang, khususnya yang berada di wilayah cakupan layanan sistem drainase Semarang Tengah.
“Saat commisioning, muara kali semarang dan kali baru akan ditutup dan selanjutnya pengaliran air ke laut dilakukan dengan cara pemompaan,” tuturnya.
Pompa yang terpasang total memiliki kapasistas 35 M3/ detik, dengan satu daya dari generator Set Kapasitas 2x2.250 kVA, 1x1.000 kVA dan 1x180 kVA, serta PLN sebagai cadangan. (lam/b3)
Caption: TINJAU LOKASI. Hendra Prihadi meninjau rumah pompa dan kolam rentensi yang resmi dioperasi hari ini, Senin, (10/3). (dok/Barometer)


POPDA Tahun 2014 Digelar di GOR Jatidiri

ANTUSIAS.  Para atlet  antusias mengikuti kegiatan pembukaan POPDA Kota Semarang tahun 2014. (dok/)

 
KARANG REJO-  Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat Kota Semarang Tahun 2014 kembali digelar di  GOR Jatidiri Semarang dengan dibuka secara langsung oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Senin (10/3). Pembukaan POPDA secara simbolik ditandai dengan prosesi pemukulan gong, yang didampingi oleh ketua panitia penyelenggara. Pembukaan POPDA ini diikuti oleh 800 pelajar tingkat SD, SMP, sampai SMA sederajat.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan POPDA yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini mempunyai tujuan utama, antara lain sebagai sarana penyaringan atlet potensial yang nantinya akan mewakili Kota Semarang dalam POPDA tingkat Ex-Karesidenan dan juga tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Selain  memberi ruang dan kesempatan bagi para pelajar Kota Semarang mulai SD hingga SMA untuk mengembangkan bakat, potensi dan kemampuan di bidang olahraga, sekaligus memperkuat kebersamaan dan persatuan antarpelajar di Kota Semarang.
“Manfaatkan kejuaraan ini sebagai kesempatan kalian untuk menunjukkan kemampuan, bakat dan potensi terbaik sekaligus batu loncatan untuk berprestasi ditingkat yang lebih tinggi,” katanya dalam sambutan.
Sementara itu, ketua penyelenggara yang disampaikan Kepala Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga, Tri Supriyanto, menuturkan POPDA pada tahun ini yaitu untuk mengembangkan bakat dan prestasi pelajar dibidang olahraga dan sebagai ajang seleksi untuk mewakili pelajar SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA se-Kota Semarang ke Tingkat Ex Karesidenan Semarang dan ke Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Prestasi Kontingen POPDA Kota Semarang di Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2 tahun terakhir selalu menduduki peringkat pertama, baik tingkatan SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA,”ujarnya.
Pelaksanaan seleksi POPDA kali ini berlangsung dari tanggal 10-15 Maret 2014, dengan memperebutkan trophy bergilir Wali Kota Semarang. Ada 13 cabang olahraga pada POPDA tahun ini, yaitu bola volly mini, bulu tangkis, karate, panahan, pencak silat, senam, sepak bola, atletik, sepak takraw, taekwondo, renang, tenis lapangan, dan tenis meja.  (lam/b3)



492 PNS Naik Pangkat

UCAPKAN SELAMAT. Hendrar Prihadi mengucapkan selamat sekaligus berjabat tangan dengan kepala Dishubkominfo, Agus Harmunanto. (dok)

SIMPANGLIMA-Surat Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Semarang periode 1 April 2014 tahap 1 secara simbolik diserahkan oleh Wali Kota Semarang, di halaman Taman Budaya Raden Saleh, Selasa (11/3). Berdasarkan laporan Kepala BKD Kota Semarang,  Bambang Sukono, kenaikan pangkat periode 1 April 2014 tahap 1 ini diikuti sebanyak 492 PNS yang telah selesai proses dan mendapat Nota Persetujuan dari Kantor Regional I BKN Yogyakarta, yang terdiri dari Golongan III sebanyak 309 PNS dan Golongan II sebanyak 183 PNS.
Pada kesempatan ini pula diserahkan keputusan kenaikan Golongan IV/c periode 1 Oktober 2013 yang telah diterbitkan Sekretariat Kabinet Jakarta, An. R. Agus Harmunanto, Kepala Dishubkominfo, dan 5 PNS.
“Selain itu masih ada usul kenaikan pangkat golongan IV/c sampai dengan IV/d, yang masih dalam proses,” katanya.
 Sejak tahun 2011 Proses penyelesaian kenaikan pangkat telah menggunakan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) berbasis web dan server yang tersedia di BKN Jakarta, yang diwajibkan bagi instansi daerah dan pusat.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengungkapkan bahwa kenaikan pangkat bukanlah semata-mata hak PNS, melainkan penghargaan dari Pemkot Semarang bagi para PNS yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Hendi juga menambahkan tidak semua PNS diterima usulan kenaikan pangkatnya oleh BKN, bila mungkin ada yang tidak sesuai dengan UU No. 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS ataupun peraturan yang lain, maka pihaknya tak segan menunda/ bahkan tidak diberi kenaikan pangkat.
“Kenaikan pangkat ini merupakan suatu bentuk penghargaan atas loyalitas, kesetiaan dan kesesuaian dengan aturan yang berlaku, sehingga patut untuk diberikan reward,” katanya.
Wali Kota mengimbau bahwa PNS harus berani memberikan inovasi kepada pembangunan Kota Semarang, tidak hanya terjebak dalam rutinitas kerja sehari-hari. PNS harus berupaya bekerja dengan semaksimal mungkin dalam pelayanan publik kepada masyarakat secara  terbuka dan  transparan.
”Jangan memikirkan jabatan, nikmati pekerjaan yang sedang saudara lakukan sekarang ini,” tambahnya. (abdus salam)

Candi Tugu, Warisan Sejarah yang Terabaikan


 
candi tugu semarang
Melongok Saksi Bisu Candi Tugu
Tak banyak yang ku pinta
Cukup kuatkan hatiku dengan doamu
Agar ku tetap bisa menyayangimu
Sepanjang namamu masih terukir di hatiku

Tulisan di atas ditulis dengan tipex putih di salah satu sudut Candi Tugu sebelah timur yang ada di Dusun Candi Krajan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Coretan tersebut bukanlah tulisan yang memberikan pesan kepada masyarakat. Namun, sekadar goresan tangan jahil pengunjung. Ekspresi seorang pengunjung yang sedang meluapkan kebahagiannya. Sekilas, untaian kata tersebut dibuat pada tanggal 13 September 2013. Penulisnya pun mengaku bernama Vievien.
Bagi sebagian masyarakat Semarang, Candi Tugu yang terletak pada tanah seluas sekitar 1.200 meter persegi ini memang tidak asing, tapi kurang populer. Berbagai peninggalan, seperti yoni, arca dan batu ukiran masih terlihat, kendati tidak beraturan. Untuk bisa sampai di lokasi, pengunjung tidak membayar tiket alias gratis. Wajar saja, sepanjang perjalanan tidak ditemukan petugas satu pun di lokasi.
Untuk bisa sampai ke atas bukit tidak terlalu sulit, meski harus menghela nafas panjang menapaki 98 anak tangga. Sesampainya di atas, iringan suara pemecah batu terdengar cukup kencang. Panorama pemandangan dari atas bukit pun lumayan menyejukkan. Sejenak, kita dapat melihat petak-petak tambak, hamparan sawah, pohon bakau dan terbentang luasnya laut Jawa.
Tak hanya itu, pada dinding terdapat pula tulisan Jawa dan Belanda yang terpahat.  Terlihat seorang lelaki tengah asyik mencabuti rumput. Sampah yang berserakan dia sapu dan lumut-lumut yang melekat di dinding candi juga dibersihkan. Hampir 45 menit dia membersihkannya. Dialah Purwadi. Ayah dua anak ini merupakan orang yang mendapat mandat untuk menjaga kebersihan sekeliling candi. Menurutnya, setiap bulan sekali dia menjalankan amanah membersihkan candi.
Meski hanya sebagai petugas kebersihan, Purwadi mengaku sangat menikmati. Setiap membersihkan candi, di mana candi tersebut merupakan tapal batas antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran, ia mendapat upah Rp 50.000. Kecil memang, tapi ia mengaku terbantu dari tambahan pemasukan ini. ”Kerja Ini kan hanya sambilan, jadi tetap disyukuri,” ungkapnya.
 Menurutnya, daerah Tugurejo dahulu merupakan bagian dari Laut Jawa yang daerahnya masih berupa lautan dan tugu yang berada di depan candi merupakan tempat penambatan kapal-kapal. ”Dulu ada buktinya, dengan terdapat rantai kapal yang melingkari Tugu. Sekarang saya tidak tahu dan barangnya entah di mana,” terangnya.
Meski demikian, ia mengaku tidak rela ketika candi yang masih kokoh berdiri di atas perbukitan batu cadas ini digunakan untuk perbuatan yang tercela itu. Terkadang memang ada pengunjung yang sering mencorat-coret candi. Namun, Purwadi sering membersihkannya dengan mengecat ulang. Tapi, setelah dibersihkan  selalu saja muncul coretan-coretan lagi.
Menurut  warga RT 07 RW 01, Karjono, setelah pemugaran tahun 80-an candi ini dibiarkan begitu saja. Dalam candi ini tidak ada lagi pembenahan-pembenahan infrastruktur. Akibatnya bangunan dengan nilai sejarah ini cukup mengkhawatirkan.
”Saya berharap Pemkot mau merawat lagi dengan memberi tambahan beberapa alat permainan, sehingga lokasi candi ini semakin ramai dan dapat memberikan wisata alternatif seperti halnya di Taman Lele,” harapnya. (Abdus Salam/b5)


Bisnis Telekomunikasi Semakin Cerah




Deputy CEO Smartfren Telecom, Djoko Tata Ibrahim, memaparkan beberapa hasil yang dicapai perusahaan setiap tahun dalam acara Smartfren business outlook 2014 di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Kamis (13/3). (ABDUS SALAM)

YOGYAKARTA – Perkembangan industri seluler setiap hari semakin berkembang pesat. Dengan perangkat yang semakin modern dan canggih, membuat para provider penyedia jasa telekomunisi tak ragu untuk meningkatkan investasi serta menambah kapasitas jaringan dan infrastruktur.
Salah satu pemainnya, PT Smartfren Telecom Tbk, Kamis (13/3) mengumumkan komitmen perusahaan untuk terus berinvestasi di dunia industri seluler, sekaligus mempersiapkan ekspansi bisnis dengan peningkatan kapasitas jaringan serta produk smartphone dan layanan telekomunikasi lainnya.
Kata Deputy CEO Smartfren Telecom, Djoko Tata Ibrahim, pelanggan Smartfren di 2013 mencapai 11,3 juta, dan dari total pelanggan tersebut sekitar 6 juta merupakan pelanggan data. Hal ini menunjukkan bawah kebutuhan untuk terkoneksi dengan layanan  data sangat tinggi seiring mobilitas masyarakat yang semakin tinggi pula.
"Kami akan terus memfasilitasi kebutuhan ini dengan peningkatan kapasitas jaringan dan infrastruktur berupa 700 BTS baru. Kami sangat optimis dan konsisten untuk terus menyediakan layanan telekomunikasi berbasis EVDO," ujarnya.
Selain itu, Djoko mengungkapkan, pada 2014 ini Smartfren mempersiapkan investasi sebesar USD 100 juta dan diharapkan pada akhir tahun mampu meraih target 15 juta pelanggan.
Sementara dari sisi sales dan retail, Djoko, memaparkan setelah melalui masa dua bulan awal di 2014 ini, Smartfren akan terus memperkuat posisi perusahaan sebagai operator nasional yang terus melayani kebutuhan pelanggan akan komunikasi suara dan data.

Pada data terakhir dari IDC Q4 2013, Smartfren tercatat sebagai perusahaan yang berada di posisi nomor diua dalam pengapalan smartphone di Indonesia. Smartfren berhasil  melakukan shipping smartphone Andromax hingga sekitar 581 ribu unit di seluruh area layanannya. (abdus salam)

Proyek Kalija Percepat Program Konversi


 
Jero Wacik saat memberikan keterangan seusai acara peresmian PLTGU. (ABDUS SALAM)
TANJUNG MAS -  Peresmian pembangunan proyek infrastruktur gas bumi terintegrasi Jateng diresmikan langsung Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (14/3).
Proyek tersebut meliputi pipa transmisi Kalimatan-Jawa (Kalija) yang akan diselesaikan dalam dua tahap dan proyek distribusi gas bumi Jateng yang terbagi dalam tiga koridor.
Dua tahap pembangunan pipa transmisi Kalija itu adalah pipa Kalija I sepanjang 207 kilometer yang menghubungkan sumber gas lapangan gas kepodang ke PLTGU Tambak Loro (PLN) dan pipa Kalija II sepanjang 1.200 kilometer yang menghubungkan sumber gas di Kalimantan Timur ke Jawa.
Adapun tiga koridor jaringan distribusi gas bumi Jateng dalam koridor I meliputi Kendal-Semarang-Demak (48km), koridor II wilayah Ungaran (34km) dan koridor III di wilayah Pekalongan-Solo Raya-Pati (235km).
Menteri ESDM, Jero Wacik, menyatakan pembangunan proyek infrastruktur gas bumi terintegrasi di Jateng ini  merupakan  momentum penting untuk mempercepat program konversi energi dari BBM ke Gas Bumi.
Pemerintah berharap pembangunan pipa dari lapangan gas Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok dapat selesai tepat waktu, sehingga dapat menghemat biaya energi PLN.
“Proyek PGN ini ditargetkan selesai pada kuartal ketiga 2015, sementara proyek pipa transmisi Kalija tahap II akan dibangun tahap selanjutnya,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mengatakan selain kedaulatan pangan yang sudah diberikan di Jateng, kedaulatan energi juga menjadi prioritas di Jateng. Dengan dibangunnya pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Jateng dan menkonversi BBM ke Gas Bumi di Jateng.

“Dengan adanya konversi ini negara dapat menghemat 9,87 triliun pertahun,” ujarnya. (abdus salam)

Gas Pipa Kalija

Petugas sedang mengecek pipa-pipa yang akan dibasang pada proyek Kalija (Abdus Salam)

SBY Resmikan Pipa Transmisi Kalija

DIRESMIKAN. Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan proyek Pipa Transmisi Kalija dit PLTGU Tambak Lorok Semarang, Jumat (14/3). (ABDUS SALAM)

TANJUNG MAS- Pemancangan tiang pertama (ground breaking) Pembangunan Infrastruktur Terintegrasi Gas Bumi Jawa Tengah merupakan momentum penting untuk mempercepat program konversi  energi  dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi, Jumat (14/3).  Dalam sambutanya,  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap,  presiden mendatang bisa meneruskan apa yang telah dilakukan pemerintah sekarang.

"Hari ini adalah momentum bersama untuk membulatkan tekad kita dan meningkatkan upaya, serta kerja keras untuk membangun negeri tercinta, termasuk memajukan kehidupan saudara-saudara kita di Jawa Tengah,”ujarnya.
Presiden juga mengajak masyarakat untuk mendukung presiden mendatang dan pemerintahannya agar mereka bisa bekerja lebih baik, efektif, dan berhasil. SBY juga menegaskan bahwa kehidupan bernegaraa adalah berbangsa.
Pembangunan jaringan pipa gas terintegrasi ini  dijadwalkan akan rampung pada kuartal ketiga 2015. Dalam laporannya pada acara ground breaking , Menteri ESDM, Jero Wacik juga menjelaskan bahwa pembangunan Insfrastruktur Gas Bumi Jateng ini merupakan bagian dari jaringan pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija).
Sementara  itu,  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyambut baik atas dimulainya pembangunan gas bumi yang terintegrasi dengan baik, yang terdiri dari pipa transmisi  Kalija I dan II  yang hari ini dilakukan ground breaking tahap pertama,
Ganjar berharap ke depan energi ini tidak hanya digunakan menjadi perekembangan sistem sektor , tetapi juga konsumsi masyarakat yang lebih luas . Sehinga mendorong program hemat energi dan tidak tergantung lagi dengan BBM komsumsi publik.
Peresmian ground breaking dilakukan Presiden SBY secara simbolis dengan menekan tombol sirine. Presiden didampingi Menteri ESDM Jero Wacik, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Dirut PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendri Priyo Santoso.  (abdus salam)



Tambah Rumah Pompa Bukan Solusi Atasi Banjir



TAWANG MAS- Permasalahan banjir yang sering melanda Semarang memang  menjadi persoalan yang sulit diatasi, terlebih kurangnya disiplin dari warga dan mandulnya pemerintah dalam mengatasai banjir.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dalam acara jalan sehat bersama warga kelurahan Tawang Mas, mengatakan bahwa permasalahan banjir dan rob di Kota Semarang, terlebih yang sering melanda kawasan Kelurahan Tawang Mas harus dipikul bersama-sama dengan melibatkan Pemerintah dan para warga. Menurutnya, salah satu solusinya yaitu dengan melakukan budaya disiplin.

Lebih lanjut, Hendi menuturkan bahwa, disiplin akan tumbuh bila ada tekad dan keinginan dari lubuk hati dari masing-masing individu untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Seperti bentuk disiplin yang dapat diterapkan di lingkungan masing-masing.

"Bila melihat sampah tercecer di jalan, maka segera pungut sampah tersebut untuk dipindahkan ke tempat sampah," ujarnya.

Ditambahkan Hendi, bentuk lain yang lebih bagus dengan melakukan swadaya gotong-royong tanpa harus diperintah lurah atau camat. Hal semacam itu menurutnya dapat lebih efisien untuk menciptakan kebersihan sehingga sampah-sampah yang ada dapat terangkut semua di tempat semestinya.

Semantara itu, salah seorang warga kelurahan Tawang Mas, Misnadi, meminta kepada pemerintah Kota untuk menambah rumah pompa yang berguna untuk mengatasi banjir dan rob. Namun permintaan tersebut ditolak secara halus oleh Wali Kota, karena menurutnya penambahan rumah pompa itu bukan solusi satu-satunya untuk menyelesaikan banjir dan rob.

"“Percuma saja jika Pemkot Semarang bantu rumah pompa, tetapi tingkat disiplin warga sini masih rendah,” katanya.


Menurut Hendi, rumah pompa perlu dana yang tak sedikit baik itu dalam hal perawatannya maupun mendatangkan awalnya, jadi lebih baik melakukan hal-hal yang lebih efektif dan efisien terlebih dahulu ketimbang menghamburkan dana. (abdus salam)

UMKM Mampu Kurangi Pengangguran


Pengunjung melihat galeri UKM dan UMKM di galeri Semarangan yang digelar di  Lobby Gedung Moch.Ikhsan Lt.1 Balai Kota Semarang. (Dok)


SEMARANG - Produk-produk unggulan Semarang yang berasal dari kegiatan UKM, UMKM dan Deskranada (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Semarang menjadi sarana efektif untuk mempromosikan dan mengembangkan usaha produk-produk unggulan.
Acara Galeri Semarangan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang besar bagi produk industri dan kerajinan untuk lebih bisa mengembangkan serta mengenalkan produknya pada semua masyarakat luas khususnya di Kota Semarang.
Kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, semakin banyak sarana yang digunakan dalam mempromosikan UKM dan UMKM, akan semakin berkembang pula usaha tersebut, sehingga kegiatan promosi mampu mendorong dan menghasilkan kemandirian ekonomi daerah.
Disamping itu, koperasi dan UKM, UMKM, mampu menjadi pelopor terbesar dalam upaya mengurangi jumlah pengangguran. Pemasaran atau marketing merupakan salah satu kunci utama agar produk-produk UKM danUMKM yang ada semakin dikenal dan dicintai masyarakat.
“UMKM mampu membuka lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat Kota Semarang,” ujar Hendi, kemarin.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Litani Zaenuri, dalam laporannya menuturkan, bahwa dalam peresmian Galeri Semarangan terdapat 5 Cluster, diantaranya Cluster Batik, Cluster Handycraft, Cluster Bandeng, Cluster Olahan Pangan, dan Cluster Pariwisata.
Adanya Galeri Semarangan ini merupakan wujud keberpihakan Pemerintah Kota Semarang pada pelaku usaha UMKM dan anggota Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Semarang yang merupakan pemicu semangat  untuk dapat meningkatkan kreativitas dan kualitas produk mereka serta  dapat mengembangkan inovasi.

“Dalam membuat kerajinan  tangan maupun olahan pangan walaupun dari bahan-bahan yang sederhana yang dimanfaatkan dapat menghasilkan sebuah karya dan memiliki nilai jual yang tinggi sesuai mutu dan kualitasnya,” ujarnya. (lam/b6)

Kawasan Industri Simongan Akan Digusur


BALAIKOTA-  Ratusan buruh yang tegabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Forum Komunikasi Pekerja Simongan (FKPS) melakukan unjuk rasa menolak penggusuran kawasan industri Simongan yang diterbitkan pada perda kota Semarang nomor 14 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun 2011-2031, Senin (17/3).
Para buruh ini melakukan orasi dan membentangkan poster bertuliskan  "menolak penggusuran pabrik kawasan Simongan" dan "Kami menolak keras relokasi kawasan industri Simongan". Orasi yang berlangsung sekitar empat jam ini tidak menimbulkan kerusuhan.
Dalam aksinya, koordinator FKPS, Slamet Kaswanto, menuturkan kepada pemerintah Kota Semarang dan DPRD Kota Semarang untuk mengkaji ulang perda nomor 14 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah Kota Semarang  tahun 2011-2031 dan selanjutnya dilakukan revisi tentang pasal yang mengatur ketentuan peruntukan kawasan Simongan yang tidak boleh menjadi kawasan industri.  Kedua, memasukkan ke dalam perda revisi tentang RTRW bahwa kawasan Simongan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Semarang Barat,  peruntukannya salah satunya adalah untuk zona industri.
"Karena yang bisa merubah keputusan politisi ini adalah para politisi yang ada di DPRD kota Semarang maupun keputusan politisi dari jabatan semacam Wali Kota Semarang," ujarnya.
Ditambahkan Kaswanto, dengan munculnya perda tersebut secara otomatis kawasan industri Simongan ini harus hengkang dari bumi Simongan yang sudah bertahun-tahun memakmurkan para pekerjanya dan masyarakat sekitarnya. Belum lagi dengan munculnya isu akan digusurnya pabrik-pabrik dari kawasan Simongan. Bahkan daerah ini akan dijadikan kawasan pariwisata dengan segala aspek pendukungnya.  Artinya bila benar hal tersebut direncanakan, maka sebenarnya perda tersebut hanya dibuat untuk kepentingan seseorang atau kelompok tertentu dengan mengorbankan kepentingan rakyat yang lebih besar.
"Sebagaimana diketahui, kawasan industri Simongan yang terletak di wilayah Kecamatan Semarang Barat sampai saat ini adalah tempat mencari nafkah untuk menghidupi sekitar 7.392 orang pekerja," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Wiwin Subiyono saat dikonfirmasi melalui telpon menegaskan bahwa kawasan Simongan itu memang  menurut RTRW sekarang ini sudah tidak menjadi daerah industri, namun untuk kawasan hijau di Kota Semarang.
“Perda tersebut masih dikaji secara mendalam dan masih menunggu Yudisial Preview di Mahkamah Agung,” ujarnya.
Disinggung mengenai menyakiti karyawan di kawasan Simongan, Wiwin menegaskan bahwa peraturan tetap akan ditegakkan sesuai aturan yang ada, dan jika nantinya Yudisial Preview di Mahkamah Agung itu menangkan oleh pihak kawasan Simongan, nantinya pemerintah juga akan mengubah perda RTRW Kota Semarang tersebut.
“kita masih tunggu, kajian di Mahkamah Agung, kalau memang perlu dirubah nanti akan dirubah perdanya,” ujarnya.  (Abdus Salam)


HUT Satpol PP dan Linmas ke-64, Pikul Tanggung Jawab Pemilu



BALAIKOTA- Pada hari jadi ke 64 Satpol PP dan hari jadi satuan Linmas, yang digelar di halaman Balaikota, Senin, (17/3), Wali Kota Semarang menyampaikan sambutan dari Mendagri  dalam peringatan hari jadi Satpol PP dan Satuan Linmas tahun 2014 ini menjadi sangat istimewa karena bersamaan waktunya dengan tahapan penyelenggaraan pemilu legislatif yang akan dilaksanakan 9 April. Yang mana itu semua satpol PP dan Linmas harus menyiapkan diri sejak dini untuk mengamankan keamanan, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
HUT yang diusung tahun ini adalah “Satuan Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat siap mengawal pelaksanaan pemilu 2014 melalui tugas pokok dan fungsi”. Tema ini merujuk kepada upaya peningkatan kesiapsiagaan serta keterlibatan satpol PP dan Satuan Linmas sebagai suatu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memberikan dukungan kelancaran pada pelaksanaan pemilu 2014.
“Hal itu dikarenakan terdapat relevansi antara tupoksi Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat dalam penegakkan perda serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat termasuk di dalamnya pengamanan Pemilu 2014” katanya.
Lebih lanjut, Wali Kota mengatakan, bentuk pengawalan pelaksanaan pemilu 2014 antara lain dapat dilakukan dengan pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik secara vertikal maupun horizontal dengan instansi terkait seperti KPUD, Panwaslu, TNI dan Polri serta Badan Kesbangpol di daerah.
“Dapat juga melakukan optimalisasi peran aktif masyarakat melalui tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat, dengan mengutamakan prinsip-prinsip kearifan lokal”, jelasnya.
Hendi berharap, agar tak lupa Satpol PP dan Satuan Linmas menyampaikan laporan secara tertulis setiap perkembangan situasi dan kondisi ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat di daerah masing-masing. (abdus salam)

Indizone, Sarana Belajar Masa Kini


FOTO BERSAMA. Direktur PT Telkom, Director Marketing Intel dan Pemkot Semarang melakukan foto bersama usai peresmian Indizone di halaman PT Telkom. (Abdus Salam)

PLEBURAN- Ikon kreativitas dan sarana pembelajaran TIK yang pertama bagi publik di Kota Semarang secara resmi dihadirkan oleh PT Telkom dan Intel Indonesia Coorporate dengan nama indizone, Selasa (18/3).
Kepala Telkom Semarang, Riyanto Utomo, menuturkan bahwa kehadiran teknologi informasi komunikasi atau ICT dalam proses pembelajaran saat ini sangat  krusial dan hal ini harus didukung dengan konektivitas yang mumpuni, maka demi kelancaran proses pembelajaran pada abad ke-21 dan implementasi kurikulum 2013 tersebut, Telkom bekejer sama dengan Intel membangun sarana yang akurat untuk menunjang kreativitas pendidikan bagi anak muda khususnya di Kota Semarang.
“Indizone ini merupakan  langkah awal yang diciptakan Telkom dan Intel untuk memajukan kreativitas anak muda khususnya di Semarang,” tuturnya.
Indizone ini bisa dinikmati di halaman Gedung Telkom, pada tanggal 18 Maret- 26 April 2014 setiap hari Selasa – Minggu pukul 15.00 – 22.00. Di sini para pengunjung bisa menggunakannya secara gratis. Selain itu pada ruangan Indizone, juga akan dijelaskan secara detail proses pembuatan prosesor intel mulai dari awal sampai akhir dengan layar tiga dimensi.
Menurut Marketing  Director Intel Indonesia Corporate, Hermawan Santoso, Indizone merupakan kontribusi Intel bagi kaum muda di seluruh dunia untuk mengenalkan teknologi sedini mungkin. Dengan adanya Indizone ini berharap seluruh publik di Kota Semarang dapat memanfaatkan kehadiran ikon kreativitas untuk  meningkatkan pengetahuan pada bidang ITK.
“Indizone digunakan untuk mengenal teknologi sedini mungkin,” katanya.
Pada kesempatan kali ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Telkom dengan Intel Indonesia Corporation dan Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk program pengembangan profesionalitas guru dan pemberdayaan SDM melalui TIK. (Abdus Salam)