Friday, 25 April 2014

TEPPA Mampu Mengawal Proses Pembangunan


SEMARANG-  Pemkot Semarang dalam waktu dekat  akan mewujudkan penggunaan dana APBD/ APBN yang tepat peruntukannya dan manfaatnya bagi masyarakat luas. Peran serta dan partisipasi masyarakat dalam mengontrol pengelolaan anggaran pembangunan yang dilakukan pemerintahan pusat khususnya di pemerintah Kota/ Kabupaten sangatlah penting, hal itulah yang akan segera dilakukan.
Dari hasil evaluasi Tim Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) ketika mensosialisasikan tentang Tim Evaluasi Penyerapan dan Pengawasan Anggaran (TEPPA) bagi seluruh elemen masyarakat baik itu masyarakat biasa mapun yang bekerja di instansi negeri maupun swasta, masih banyak terjadi Kota/ Kabupaten penggunaan dananya belum tepat peruntukkannya dan bermanfaat bagi masyarakat, Minggu (20/4).
Menurut Wali Kota dalam sambutanya yang dibacakan Sekda Kota Semarang, Adi Trihananto, menyampaikan bahwa Pemkot Semarang menyambut positif kegiatan sosialisasi TEPPA ini, karena dapat memberikan motivasi guna mendorong keterlibatan masyarakat khususnya didalam mengawal proses pembangunan mulai dari perencanaan anggaran, pelaksanaan sampai pelaporannya.
Pihaknya juga mengatakan hal tersebut sinergis dengan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik , yang harapannya akan melangkah kedepan menjadikan transparansi anggaran, dan juga akan meningkatkan serapan anggaran.
 “Yang mana tahun kemarin Kota Semarang hanya bisa mencapai 70%, namun dengan sosialisasi ini berharap akan dapat meningkatkan penyerapan anggaran”, katanya.
Sementara itu, Asisten Kepala UKP4, Sarma Marpaung,  bahwa pihaknya bersama rekan-rekannya di Kota ini ingin mengajak masyarakat luas berpartisipasi dalam pelaksanaan belanja APBN dan APBD 2014. Sehingga nantinya akan ada upaya antara Pemerintah dan Masyarakat untuk mengelola APBD bersama-sama yang lebih baik.
“Penyerapan anggaran juga diharapkan akan bisa mencapai 100%, nilai yang diharapkan bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakan Sarma, masyarakat sekarang mempunyai kemudahan dalam hal menyampaikan aspirasinya, mendapatkan akses dan melakukan pengawasan hal-hal yang dilakukan oleh Pemerintah. Untuk itu pihaknya meminta kepada Pemerintah Kota/ Kabupaten untuk mengedepankan transparansi, akuntabiltas, solusi dan inovasi program-program kegiatan dan anggaran yang berbasis masyarakat. Sehingga menuju Pemerintahan yang menghasilkan tata kelola yang berkualitas. (ABDUS SALAM)

PKL Taman KB, Makan Bahu Jalan



SEMARANG- Pemandangan di lokasi Taman KB yang asri dan rindang sangat cocok untuk menjadi tempat berteduh. Terlebih taman ini terletak dekat dengan jantung kota Semarang, Simpanglima.
Suasana di lokasi tersebut  menjadi terkesan semrawut dengan keberadaan PKL yang semakin menggunakan ruas jalan untuk menjajakan dagangan di lokasi tersebut, terlebih para pedagang semakin menempati di pinggiran jalan yang membuat lebar jalan menjadi lebih sempit.
Menurut seorang warga yang sedang berada  di lokasi tersebut, khasanah,  keberadaan PKL di taman KB  memang menguntungkan buat para pengunjung yang sedang menikmati suasana di situ, namun karena keberadaan yang semakin tidak karuan membuat pemandangan jadi tidak sedap.
"Seharusnya para PKL bisa menempati shelter-shelter yang disediakan jangan sampai memakan jalan raya, yang nantinya malah bikin macet," katanya saat ditemui.
Sementara itu, menurut Kepala pengendalian operasional Satpol PP, Budi Raharjo, saat ditemui di ruangangannya, tidak lama ini, lokasi pedagang kaki lima yang berada di taman KB memang merupakan pindahan, yang sebelumnya ada disepanjang jalan pahlawan,  karena memang taman KB itu merupakan tempat yang dialokasikan untuk tempat para PKL.
"Kita dari satpol juga tidak begitu  berani untuk menertibkan di wilayah itu, karena memang lokasi itu merupakan lokasi para PKL," ujarnya saat.
Keberadaan PKL di lokasi taman KB ternyata sudah ditata rapi dari dinas terkait dengan dibuatkan shelter-shelter yang difungsikan untuk tempat berjualan, namun kenyataan di lapangan, pada pagi dan siang hari keberadaan PKL yang menggunakan gerobak ternyata menggunakan jalan raya sebagai tempat berjualan.(ABDUS SALAM)


Pendidikan Politik Pemilu, Cerahkan pemilih pemula




SEMARANG- Pendidikan dasar politik bagi pemilih pemula merupakan salah satu upaya investasi untuk mempersiapkan generasi cerdas dan kritis yang akan memimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Para peserta yang masih awam ini dijelaskan mulai dari pengertian pemilu, tujuan pemilu dan tahapan pemilu,.
Plh Kepala Badan Kesbangpolinmas, Djati Prijono, mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan pendidikan politik bagi masyarakat tahap kedua tahun anggaran 2014  adalah meningkatkan partisipasi aktif para pemilih pemula, terutama menjelang penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014.
“Kegiatan ini juga merupakan salah satu pencerahan bagi para pemilih pemula agar mereka tahu bagaimana harus bersikap dalam pemilu, khususnya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang sebentar lagi akan digelar sehingga tidak salah dalam menentukan pilihan,” jelas Djati dalam laporannya.
Untuk mendukung kelancaran kegiatan ini dihadirkan pula narasumber yang sangat berkompeten sesuai bidangnya yaitu Dirjen Kesbangpol Depdagri, Cecep Agus Supriyanta, Polrestabes Semarang, Ketua KPU Kota Semarang dan juga menghadirkan pakar politik politik Teguh Yuwono
Sementara itu, Wali Kota, Hendrar Prihadi mengapresiasi kegiatan ini, karena menurutnya kegiatan seperti ini dapat meningkatkan jumlah pemilih pemilu. Ditambahkan Hendi,adik-adik SMA/ SMK sebagai pemilih pemula menduduki presentase yang cukup besar dari total jumlah pemilu. Sehingga dari sini adik-adik memiliki peran penting dalam mendongkrak persentase pemilih.
“Adik-adik harus terus berperan sebagai motor penggerak dan pendorong anggota masyarakat yang lain untuk berperan aktif  dalam pemilu, jika kemarin berhasil maka masih ada satu PR lagi yang harus kita sukseskan juga yaitu Pilpres 9 Mendatang” ajak Hendrar Prihadi.
Hendi, juga berharap prosentase pemilih pemilu Presiden dan Wakil Presiden akan meningkat dari pada tahun-tahun sebelumnya. “Seperti Pemilu Legislatif tanggal 9 April kemarin angka partisipasi masyarakat meningkat menjadi 77,21% dibandingkan Tahun 2009 yang hanya mencapai 70%,” ujarnya. (ABDUS SALAM)

Bikin Kumuh, PKL di Pleburan Akan Ditertibkan


SEMARANG- Kelurahan Pleburan yang letaknya berada di pusat keramaian di Kota Semarang sudah dipastikan wilayah ini terdapat infrastruktur bangunan-bangunan yang kokoh berdiri dan selalu berkembang sesuai kondisi yang semakin maju.
Menurut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, wilayah yang berada di pusat kota  akan dapat menimbulkan permasalahan, salah satunya kemacetan.
“Apalagi ditambah dengan adanya PKL akan dapat menimbulkan kekumuhan disekitarnya”, ujarnya saat melakukan jalan sehat di Kelurahan Pleburan, kemarin.
Diakui Hendi, memang permasalahan kemacetan belum 100% berhasil, namun pihaknya akan berupaya melakukan penertiban parkir yang menghalangi ruas jalan yang dilalui kendaraan bermotor.
Dalam kesempatan jalan sehat bersama wali kota tersebut,  ketua LPMK setempat, Asmadi Fanani, menyampaikan permasalah yang dialami wilayahnya. Diantaranya terdapatnya  genangan air di jalan sekitar Hayam Wuruk saat hujan melanda dan juga masih banyaknya  PKL yang melanggar larangan untuk meninggalkan gerobaknya di daerah Pleburan.
“Masih banyak PKL yang melanggar,” ujarnya.
Menanggapi permasalah tersebut, pemerintah kota semarang yang diwakili  Sekda Kota Semarang, Adi Trihananto, menjelaskan permasalahan PKL akan terus dilakukan secara continue dan berkesimambungan lewat pembinaan dan penertiban. Namun itu semua harus dibantu oleh warga, karena tak mungkin Pemkot dapat membersihkan PKL dengan sendirinya.
“Peran masyarakat sangat membantu dalam hal memberitahukan keberadaan PKL di titik-titik yang memang dilarang untuk berjualan,” jelasnya.
Sementara untuk genangan-genangan air yang ada di sekitar Hayam Wuruk, Pemkot melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA dan ESDM) akan segera mengecek saluran-saluran air untuk dilakukan pembersihan sedimentasi sehingga nantinya akan dapat menampung air dengan baik.
“Pihak Dinas PSDA & ESDM akan melakukan pengerukan sedimentasi sesegera mungkin, agar air mengalir dengan lancar,” tandasnya.(ABDUS SALAM)


Hendi Janji Perbaiki Jalan ke Unnes


SEMARANG- Cofee morning yang dihelat Universitas Negeri Semarang (Unnes) disambut baik oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Saat acara tersebut diluncurkan, di kampus Sekaran, Kamis (24/4) Hendi mengatakan, kalau kegiatan coffee morning bisa  menjadi sarana transfer informasi tentang program-program Pemerintah Kota Semarang. Di samping itu juga, bisa menjadi media pembuka kran komunikasi antara Pemerintah Kota Semarang dengan masyarakat di kalangan kampus.
“Mahasiswa merupakan  sumber masukan, saran maupun kritikan yang membangun,” ujarnya
Hendi selalu menekankan kepada kawan-kawan aparatur Pemerintah Kota Semarang, untuk senantiasa membangun komunikasi, baik internal maupun eksternal dengan masyarakat, stakeholder termasuk kalangan akademisi.
Ditambahkan Hendi, pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kota Semarang saat ini begitu banyak. Rasanya impossible kalau PR tersebut diselesaikan oleh Pemerintah Kota Semarang sendiri. Masalah penanggulangan kemiskinan, rob dan banjir, masalah infrastruktur, pelayanan publik, kesetaraan gender, pendidikan dan kesehatan, merupakan  tujuh prioritas pembangunan, yang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi perlu dipikul oleh semua pihak.
Diakui, peran dan partisipasi Keluarga Besar UNNES dalam membangun Kota Semarang, selama ini, sudah cukup besar. Antara lain ikut mendukung Gunungpati sebagai wilayah sentra  pertanian, peternakan, dan perkebunan atau agro wisata.  
“Ada desa wisata Kandri dan Nongkosawit yang saat ini sedang kita kembangkan kembali. Saya minta adik-adik  mahasiswa UNNES bisa membantu Pemerintah Kota Semarang mengembangkan potensi yang ada di wilayah sini, caranya bagaimana? Yang termudah dengan menjaga kebersihan dan membantu usaha masyarakat melalui program KKN,” katanya.
Terkait infrastruktur, Wali Kota mengatakan,  pemerintah  masih terus berupaya membenahi jalan, jembatan maupun infrastruktur lain yang ada di wilayah Gunungpati utamanya akses menuju  UNNES. Yang sedang berjalan saat ini adalah perbaikan Jalan Kolonel Hadiyanto di wilayah Trangkil.
“Tahun 2015 Kecamatan Gunungpati memperoleh anggaran terbesar dibanding 15 Kecamatan lain di Kota Semarang, yaitu Rp 8,6 miliar.  Dengan anggaran sebesar itu, pembangunan di wilayah Gunungpati akan semakin berkembang  pesat,” katanya. (ABDUS SALAM)
   

Mahasiswa IAIN Beringas, Usir Boediono!


SEMARANG- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang kembali beringas. Mereka menyuarakan kritik pedas kepada Wakil Presiden RI Boediono di Jalan Raya Walisongo, Kamis, (24/4). Saking liarnya, pejabat negara nomor dua di Indonesia itu diusir dan tidak diperbolehkan menginjak tanah Semarang.
Tidak hanya itu, gambar Boediono dibakar massa. Aksi ‘darah muda’ tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Empat mahasiswa di antaranya sempat diciduk karena dianggap sebagai provokator.     
Para mahasiswa tersebut tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Semarang. Para demostran memulai aksi longmarch dari Kampus 1 IAIN Walisongo Semarang hendak menuju Bundaran Kali Banteng dan Bandara Ahmad Yani Semarang. Mereka berorasi dengan membawa poster sambil membagikan bando kepada para pengguna jalan yang melintas di Jalan Prof Dr Hamka Ngaliyan Semarang.
Awalnya unjuk rasa berlangsung tertib dan aman. Namun tak lama kemudian suasana kian memanas saat massa membakar foto Boediono di tengah jalan raya sambil berteriak agar Boediono pergi dari Semarang.
“Kami tidak ingin Semarang tetap suci dari jejak-jejak agen Neoliberalisme,” kata Koordinator Aksi Cahyono, lantang dalam orasi.
Tak lama kemudian, insiden bentrok pecah. Keributan diawali dengan aksi dorong antara massa dan aparat kepolisian. Puluhan massa yang emosi akhirnya melawan dengan tenaga dan alat seadanya melempari aparat dengan batu. Mobil watercanon yang dipersiapkan akhir diarahkan ke para pengunjuk rasa untuk memukul mundur agar tidak menggangu lalulintas.
Massa kian beringas, akhirnya ditembakkan dengan gas air mata dan watercanon oleh petugas. Empat mahasiswa yang dianggap sebagai provokator diamankan oleh petugas dan dipaksa masuk ke mobil Dalmas. Salah satu mahasiswa yang diamankan adalah Presiden Dema (Dewan Mahasiswa) IAIN Walisongo Semarang. 
Pihaknya menuntut agar Wakil Presiden Boediono segera pergi dari Semarang, karena tidak mau tanah Semarang dijejaki oleh Agen Noeliberal. “Boediono harus berani membongkar kasus century yang tak kunjung selesai,” teriaknya. 
Massa akhirnya mampu dipukul mundur dan tetap bertahan di dalam kampus 1. Unjuk rasa ini sempat membuat arus lalulintas di Jalan Prof Dr Hamka terjadi kemacetan. Kedatangan wakil presiden Boediono sendiri ke Semarang dalam rangka kunjungan kerja. (ABDUS SALAM)


Monday, 7 April 2014

Tetap Eksis Habis Kampanye

Abdus Salam Photograpy

Motret SBY

Abdus Salam Photograpy

SBY Sapa Masyarakat

Abdus Salam Photograpy

SBY Sapa Masyarakat

Abdus Salam Photograpy

Wednesday, 2 April 2014

Gelar Demo sambil Kampanye


SEMARANG- Aksi unjuk rasa menolak relokasi kawasan Industri Simongan kembali terjadi, kali ini para pengunjuk rasa turun di sepanjang jalan kawasan industri Simongan. Ada yang unik dibalik unjuk rasa yang digelar. Dalam unjuk rasa tersebuiti ada caleg dari Partai PAN yang ikut sekaligus menggelar kampanye.
Dalam pres relese tertuliskan ‘Alhamdulillah, dari sekian banyak caleg yang ada dari berbagai macam partai politik, ada satu caleg dari kalangan buruh/ pekerja pabrik di Kawasan Simongan yang maju dalam pemilihan legislatif tahun 2014  yang berjuang menolak Relokasi Simongan sejak tahun 2010 jauh sebelum adanya hiruk pikuk pencalegkan seperti sekarang ini’.
Menurut koordinator aksi sekaligus Caleg DPRD Kota, Slamet Kasawanto menuturkan, sudah saatnya kita menjadi pelopor pemilih wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan rakyat pada umumnya dan khususnya rakyat pekerja.
“Jangan biarkan harga diri kita hanya dihargai dengan selembar uang yang nilainya puluhan atau ratusan ribu rupiah,” ujarnya.
Dalam unjuk rasa yang digelar ini sempat mengakibatkan kemacetan lalulintas, dengan kawalan petugas unjuk rasa ini berlangsung tertib dan tidak terjadi kericuhan. (ABDUS SALAM)


Wisata Air Panas Guci (Tegal)


Genre Sastra Pesantren

http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=Fjpk3k0n1Bw

Problem HIV dan Peran Nahdlatul Ulama dalam Penanggulangannya

http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=li2Y7Fk_C24

Harmoni dan Perdamaian

http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=a99cap3Ni0Y

Gudeg Koyor 'Unik'



http://www.youtube.com/watch?v=OBKMnG1mIVQ&list=UUgUCKXtQlbLoHy-Kc-q8ICg

Berpolitik Perlu Ekonomi Mapan



SEMARANG- Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai As'ad Said Ali, secara umum mengharuskan NU berpolitik. Keharusan itu atas dasar kepentingan penerapan esensi hukum Islam. Hukum negara, kata As’ad tidak boleh bertentangan dengan tujuan hukum Islam.
"Hukum negara itu tak boleh bertentangan dengan esensi hukum Allah. Untuk menggapai keselarasan dua hukum itu dengan berpolitik," ujarnya, Kamis (27/3).
Pada kesempatan silaturahmi dan dialog bersama di Gedung PWNU Jateng yang dimoderatori M Arja Imroni ini dihadiri pula Ketua Lazisnu Pusat Masyhuri Malik, Rois Syuriah PWNU Jateng Kiai Ubaidilah Shodaqoh, dan mantan Ketua PWNU Jateng M Adnan.
 As'ad menyampaikan bahwa di negara ini yang berhak membuat aturan atau undang-undang adalah legislatif. Sementara untuk menjadi anggota legislatif harus ditempuh melalui gerbong politik. Karena itu, supaya NU turut andil dalam membuat hukum harus ada yang masuk menjadi wakil rakyat.
" Karena yang membuat hukum adalah lembaga politik. Ini kan menjadi jelas, posisi kita sebagai warga NU ada dimana dalam kebangsaan dan perhelatan politik tahun ini," tuturnya.
Namun, As'ad menyarankan kepada warga NU supaya sangat berhati-hati dalam politik praktis. Dia berpesan kepada seluruh orang NU supaya tidak tejebak dalam politik yang berpihak kepada seseorang atau partai tertentu.
"Banyak kiat-kiat supaya kita tidak terjebak dalam keberpihakan. Paling diutamakan, tentunya dalam berpolitik untuk kepentingan umat dan warga NU," katanya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, Abu Hapsin dalam sambutannya menyampaikan, sejatinya NU adalah ormas sosial dan keagamaan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa NU tidak bisa lepas dengan kekuasaan. Untuk melandasi ini, Abu mengutip referensi yang menyatakan jika negara tak dijaga dengan politik tak akan ada artinya.
" Jika negara ini tidak dijaga dengan kekuatan politik (kekuasaan-red) maka akan sia-sia,” tuturnya
Abu jugar berpesan untuk menghadapi Pileg 2014 diharapkan semua kader NU untuk berhati-hati dalam terjun ke dunia politik praktis.
"Ke depan kita punya pekerjaan rumah besar berupa membina hubungan seperti apa yang harus dibangun antara NU dengan kekuasaan politik," imbuhnya.
Selain soal politik, Abu juga menyinggung kemapanan organisasi dari sisi ekonomi. Dia meyakini, organisasi tanpa ditopang dengan kekuatan ekonomi yang mapan akan mengalami kesulitan.(ABDUS SALAM)

‘Double Track’ Selesai Lebih Cepat


SEMARANG -Pengerjaan proyek double track atau rel ganda jalur kereta api  Semarang-Bojonegoro dan Semarang-Tegal selesai. Pengerjaan terakhir dilakukan sepanjang 6 KM di wilayah Cakrawala, Semarang Barat Kota Semarang, Jumat (28/3).
Menurut Ketua Satuan Kerja Kereta Daerah Operasi IV Semarang, Sutrisno, pengerjaan ini  merupakan sambungan terakhir untuk ruas Semarang-Jakarta. Pada awalnya pengerjaan ini  ditarget  selesai pada akhir tahun.
“ Targetnya akhir tahun, tapi ini selesai lebih cepat,” ujarnya.
Untuk pengejaan jalur terakhir ini, ratusan pekerja dikerahkan secara manual. Sementara pengerjaan soal besi dan untuk meninggikan rel menggunakan alat berat. Perjalanan kereta seluruhnya untuk wilayah Tegal-Bojonegoro sepanjang 358 km.
“Pada hari ini yang semula tersisa 6 km sudah bisa disambungkan meski dikerjakan dengan pengebutan terus-menerus,” katanya.
Sementara itu, Kepala DAOP IV Semarang, Wawan Ariyanto mengatakan, penyambungan secara fisik memang telah selesai. Namun, peresmian secara terbuka belum dilakukan dan menurut rencana akan diresmikan di Stasiun Alas Tua, Semarang.
“Hari ini nyambung 6 km dari Stasiun Jrakah ke Poncol. Pengerjaan bisa cepat karena di sini bukan jalur persimpangan jalan, berbeda dengan di Bojonegoro,” tuturnya.
Setelah selesai pengerjaan, diperkirakan perjalanan kereta api baik barang, kargo maupun orang yang melewati wilayah DAOP IV Semarang tidak akan mengalami kendala ini dikarenakan kereta akan lebih cepat untuk sampai pada tujuan.
Wawan juga menambahkan akan tetap menggunakan stasiun-stasiun kecil pasca dioperasionalkannya jalur ganda  Tegal-Bojonegoro. Selain itu, kereta komersil tidak akan berhenti ketika jalur ganda dipakai.
“Keretanya akan berhenti di tempat stasiun komersil saja,” katanya.

Jumlah stasiun komersil yanag ada di Kota Semarang yaitu di Stasiun Tawang, dan Poncol. Sementara untuk stasiun Jrakah, Kaliwungu dan stasiun kecil lain tidak akan menjadi tempat pemberhentian. (ABDUS SALAM)

Sawer 10 Menit Dapat Rp14 juta



SEMARANG-Kasus yang menjerat TKW asal Kabupaten Semarang, Satinah mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, tidak luput pula para pegawai dan karyawan Pemerintah Kota Semarang. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengajak seluruh karyawan di Pemkot untuk berempati menyumbang Satinah, Jumat (28/3).
Dalam acara apel terpusat Karyawan dan Karyawati Pemkot Semarang, diedarkan langsung kotak donasi untuk membantu meringankan Satinah yang sedang terjerat kasus hukum di Negara Arab. Kotak donasi yang diedarkan oleh staf BKD yang berlangsung 10 menit ini berhasil mengumpulkan Rp 14.254.700. Jumlah bantuan ini secara simbolis diserahkan ke Kepala Disnakertrans yang nantinya akan dikirimkan ke Disnakertrans Provinsi  Jawa Tengah.
Hendi mengatakan, salah satu bentuk empati yang dapat kita lakukan adalah dapat memberikan doa agar diberikan jalan terbaik bagi TKW Indonesia khususnya Satinah. Selain itu dapat memberikan bantuan sukarela berupa materi/ non materi  berupa apa saja.
“Yang penting   harus iklhlas, tuturnya.
Lebih lanjut, Hendi mengatakan, jika ingin menyumbangkan lebih, bisa menghubungi pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdekat. Permasalahan Satinah merupakan masalah besar yang harus dicarikan solusi bersama.
“Paling tidak  ada win-win solution sehingga kedua belah pihak tidak merasa dirugikan” tandasnya.
Salah satu staf Sekda Kota Semarang, Sulistyowati, juga ikut merasakan kesedihan yang dialami Satinah di Negara Arab. Menurutnya, Satinah merupakah wanita gigih berjuang mencari nafkah untuk keluarganya.

“Sebagai sesama wanita saya bisa merasakan situasi hatinya yang sedang mendapatkan kasus di Arab sana,” ujarnya. (ABDUS SALAM)

SHU Kosti Mengalami Kenaikan 29,96%


SEMARANG- Koperasi Sopir Transportasi (KOSTI) Kota Semarang menginjak umur 17 tahun ternyata sudah mampu menarik anggota sebanyak 633 orang. Pada  tahun 2013 lalu, koperasi ini dapat mengumpulkan Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggotanya sebesar Rp 74.944.877,65  tahun 2012  hanya berkisar Rp 63.101.822,05. Sedangkan aset yang  dapat dikumpulkan Rp 35.224.250.194,46, atau naik 29,96% dari tahun 2012.
Dalam acara RAT ke- 17 KOSTI, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta agar mencermati dalam hal penyusunan program rencana kerja di tahun yang akan datang. Karena pada titik ini biasanya peserta RAT kurang mencermati, hanya melihat hasil nyata yang mereka dapat.
“Sehingga ke depannya koperasi mengedepankan program-program yang merakyat bagi anggotanya,” ujarnya.
Pihak Pemkot Semarang juga senantiasa siap membantu dan memfasilitasi demi kemajuan koperasi menjadi lebih baik lagi. Sebagai bentuk implemantasi, Pemkot melalui Dinas Koperasi dan UMKM di tahun 2014, akan melaksanakan pelatihan manajemen KSP/ USP berbasis kompetensi.
Ketua Koperasi Kosti Semarang, Sugeng Riyanto menuturkan, selama 17 tahun  Kosti telah memiliki tiga bidang usaha, yaitu unit jasa, unit simpan pinjam dan unit konsumsi. Perkembangan pendapatan ditiga bidang usaha tersebut masing-masing mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada unit jasa tahun 2013 mengalami kenaikan 9,74% sebesar Rp 6.454.697.337. Unit simpan pinjam juga mengalami kenaikan sebesar Rp 87.953.862 atau naik 15,25%.
“Sedangkan unit konsumsi di tahun 2013 mampu menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 263.077.189, naik sebesar 10,04%,” ujarnya.
Diakhir acara Hendri  berpesan agar peserta RAT ini dapat ikut berkonstribusi aktif dengan memberikan saran, kritik dan masukan agar koperasi dapat berkembang sesuai rencana strategis yang telah disusun dan segala kebijakan tetap berjalan di rel yang benar sehingga mampu memberikan kesejahteraan kepada anggota. (ABDUS SALAM)





Uang Honorarium OPAK Digelapkan, AMPEKA Demo

SEMARANG- Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (Ampeka) IAIN Walisongo Semarang melakukan unjuk rasa menutut kasus penggelapan dana orsenik dan penyelewengan honorarium dan resitasi Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK) 2014, di depan Gedung Rertorat Kampus 1 IAIN Walisongo Semarang, Rabu, (2/4).
Unjuk rasa ini menindaklanjuti petisi yang dilayangkan  tanggal 10 Maret 2014 lalu yang tidak mendapatkan respon dari pihak pimpinan atau birokrasi IAIN Walisongo Semarang. Petisi tersebut dibuat terkait kasus penggelapan dana orsenik dan penyelewengan resitasi OPAK 2013.
Aksi ini dimulai dari Kampus 3 IAIN Walisongo Semarang, seusai berorasi sekitar 50 orang   pengunjuk rasa berjalan menuju Kampus 2 dan Kampus 1 menuju gedung rektorat.
Menurut koordinator aksi, Zahrul Anam, unjuk rasa ini menuntut kejelasan persoalan terkait pada OPAK 2012 yang diketuai oleh Siswoyo, di mana pada OPAK ini terjadi penyelewengan dana honorarium untuk para panitia pelaksana. Sebagian panitia tidak diberi uang lelah dan ada beberapa panitia mendapatkannya tapi tidak sesuai nominal yang seharusnya.
Tidak hanya itu, Anam juga menuntut kejelasan OPAK tahun 2013 yang diketahui Ahmad Munadzib, di mana uang honorarium untuk 22 lembaga kemahasiswaan yang dalam kesepakatan rapat seharusnya masing-masing mendapat Rp 360 ribu ternyata hanya mendapatkan Rp 300 ribu.
“Anggaran kesehatan dalam OPAK 2013 yang seharusnya diberikan kepada Unit Kerja Mahasiswa Institut (UKMI) KSR sebesar Rp 500 ribu hanya dibayarkan Rp 300 ribu,” ujarnya.
Selian itu, unjuk rasa yang dilakukan ini juga menuntut penggelapan dana orsenik di Fakultas Ushuluddin yang melibatkan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Ushuluddin, Nila Farchati, yang tebukti menggelapkan anggaran dana olahraga seni dan keahlian (Orsenik) tahun 2013 sebesar Rp 540 ribu.
“Kasus penggelapan dana ini juga hilang tanpa adanya penyelesaian, dari pihak Fakultas Usuluddin yang seharusnya bertanggung jawab ternyata hanya membiarkan saja,” katanya.
Aksi yang berlangsung sekitar satu jam ini akhirnya ditemui langsung oleh Rektor IAIN Walisongo Semarang, Muhibbin. Dihadapan para pengunjuk rasa, Muhibbin berjanji akan menindaklanjuti dan mengusut kasus-kasus ini. (abdus salam)




Tuesday, 25 March 2014

Asuransi Mikro Tumbuhkan Dunia Asuransi



Semarang - Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Cabang Semarang MA Rifa'i berharap rencana Pemerintah meluncurkan asuransi mikro bisa menumbuhkan dunia asuransi yang dinilai masih kurang.
"Masyarakat yang sebelumnya tidak akrab dengan dunia asuransi diharapkan bisa semakin memahami melalui produk baru tersebut," ujarnya, Kamis (20/3).
Fokus dari asuransi mikro ini, kata dia, adalah pembayaran premi per tahun tidak lebih dari Rp 50 ribu. Nilai tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan manfaat besar yang diperoleh masyarakat.
Ia mengatakan, dengan besaran premi tersebut bisa mengcover kerugian yang nilainya cukup besar, sebagai contoh yaitu rumah dengan nilai Rp 150 - 200 juta.
"Ini sudah cukup membuat nyaman masyarakat dari pada tempat tinggalnya tidak dilindungi oleh apapun, selanjutnya nanti juga akan dikembangkan asuransi jiwanya jadi lebih bersifat umum," jelasnya.
Meski tergolong kecil, namun jika besaran premi tersebut naik dikhawatirkan justru tidak bisa menjangkau masyarakat dari kalangan bawah karena tujuan utama dari asuransi tersebut adalah melindungi pelaku usaha mikro supaya tepat sasaran.
"Memang untuk kepastian besaran premi ini belum diputuskan oleh Pemerintah, masih terjadi tarik ulur kalau kami dari pelaku asuransi tentu juga memikirkan dari sisi bisnis," jelasnya.
Diakuinya asuransi mikro tersebut lebih kental di unsur edukasinya, namun demikian harus seimbang antara edukasi, sosial, dan bisnis karena jika tidak begitu dikhawatirkan produk tersebut tidak akan berumur panjang.
"Yang pasti kami dari asosiasi menyambut positif rencana tersebut apalagi kan tingkat pengetahuan asuransi di kalangan masyarakat masih kurang terutama di level masyarakat kecil jadi diharapkan bisa sekaligus membantu memasyarakatkan," ujarnya.
Rifa'i mengatakan jika masyarakat sudah mengenal asuransi diharapkan kebutuhan mereka akan asuransi yang lebih besar bisa berkembang. Menurut rencana produk tersebut tidak dijual melalui petugas asuransi melainkan dari lewat perbankan, katanya, perbankan dalam hal ini bertindak sebagai distributor.
"Produk bank yang salah satunya adalah tabungan ini kan sudah merakyat, selanjutnya akan diikuti dengan produk asuransi mikro harapannya dengan cara tersebut akan lebih mudah menyasar ke masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Firdaus Djaelani, asuransi mikro bisa menjadi alternatif pengalihan resiko bagi keluarga berpenghasilan rendah. Asuransi ini dapat ditawarkan dalam berbagai bentuk, seperti pendidikan, kesehatan atau perlindungan ancaman gagal panen bagi petani kecil.
Sedangkan ketua Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D Hadad, menuturkan dalam waktu dekat ini sudah  ada asuransi yang mulai dijual kemasyarakat, yang meliputi asuransi takut demam berdarah, asuransi bencana dan asuransi pertanian.
“Asuransi ini nantinya semisal ada yang terjadi musibah tidak  memusingkan orang lain, karena ketika sakit itu sangat memusingkan. Kita akan lakukan edukasinya dengan bekerja dengan intansi yang lain dan universitas. Dan tahun ini akan diuji coba,” tandasnya. (Abdus Salam)

Semargres 2014,Janjikan Diskon Besar



BALAIKOTA- Menyambut HUT Kota Semarang yang ke- 467, Pemerintah Kota Semarang akan menghadirkan event tahunan atau Semargres yang akan dimulai pada tanggal 1-30 Mei 2014. Pada rakor Semargres yang dibuka pada Kamis (20/3), pemkot akan memberikan diskon besar-besaran untuk event Semargres.
Menurut wakil ketua panitia, Arnas Agung Andrar Asmara, mengatakan, ada 20 komunitas yang akan ikut memeriahkan acara, agar Semargres 2014 ini semakin memikat warga Semarang dan luar Semarang.
“Komunitas musik jazz, mainan dan hobi, motor, mobil, dan pegiat wisata,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ketua panitia, Handoyo, menjelaskan rangkaian event-event yang menarik dalam Semargres akan digabungkan dalam sebuah konsep “Semargres Festive”. Bentuk kegiatan  diantaranya pameran  UMKM dan kuliner diseluruh wilayah Semarang.
“Ada juga pameran komputer, otomotif, dan elektronik, pameran potensi dari SKPD Pemkot Semarang,”katanya.
Selain itu,  ada juga Semarang Fair 2014 yang akan diselenggarakan tanggal 2-7 Mei 2014 di Lap Garnisum, Fashion Capital Fair di Halaman Balaikota pada tanggal 9-11 Mei. Festival Dodolanan Semarang  tanggal 14- 16 Mei 2014 di Halaman Balaikota. Disusul dengan Plesiran Nostalgia Semarang yang mengedepankan barang antik, foto kuno dan kini, festival kuliner dan nostalgia tour.
“Ada juga doorprise bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam event ini, diantaranya 1 unit mobil, 14 unit motor, 4 tablet, 4 printer, 4 tiket pesawat PP Semarang-Bali,” ujarnya. (abdus salam)



Tuesday, 18 March 2014

Uji Coba Kolam Retensi, Semarang Bebas Banjir

        

TANAH MAS- Dinas Pengelola Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA & ESDM) Kota Semarang melakukan uji coba  instalasi rumah pompa dan kolam retensi Kali Semarang, Senin, (10/3).  Uji coba instalasi rumah pompa dan kolam retensi di Muara Kali Semarang ini diharapkan akan selesai dalam waktu tiga bulan atau sampai dengan bulan Mei 2014.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengharapkan dengan dibuatnya rumah pompa dan kolam retensi di muara Kali Semarang nantinya  Semarang bisa terbebas dari banjir dan rob.
“Semarang bebas banjir dan rob tidak hanya mimpi,” katanya.
Pelaksanaan proyek kolam retensi ini, menghabiskan dana sekitar Rp5 miliar untuk pengelolaan dan pemeliharaannya. Bahkan nantinya menurut Hendi, pada tahun 2015 mendatang alokasi dana akan ditingkatkan menjadi Rp15 miliar. Nantinya apabila instalasi ini dialihkan kepada Pemkot Semarang,  akan di kelola dengan optimal melalui lembaga pengelola.
“Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan kontribusi guna pelaksanaan uji coba ini,” ujarnya.
Hendi juga meminta setelah dioperasionalkannya rumah pompa dan kolam retensi ini agar di sekitar lokasi ditanami pepohonan yang rindang agar terlihat sejuk. Warga pun diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan demi optimalisasi instalasi rumah pompa dan kolam retensi.
“Nanti saya minta kepada Satpol PP untuk menindak tegas jika ada warga yang melanggar agar ada efek jera,” tegasnya.
Selain itu, Kepala Dinas PSDA dan ESDM, Ir Nugroho Joko Purwanto, menuturkan kegiatan comisioning tersebut selain untuk uji coba fasilitas mekanikal dan elektrikal juga sebagai sarana untuk mengevaluasi sistem drainase Kota Semarang, khususnya yang berada di wilayah cakupan layanan sistem drainase Semarang Tengah.
“Saat commisioning, muara kali semarang dan kali baru akan ditutup dan selanjutnya pengaliran air ke laut dilakukan dengan cara pemompaan,” tuturnya.
Pompa yang terpasang total memiliki kapasistas 35 M3/ detik, dengan satu daya dari generator Set Kapasitas 2x2.250 kVA, 1x1.000 kVA dan 1x180 kVA, serta PLN sebagai cadangan. (lam/b3)
Caption: TINJAU LOKASI. Hendra Prihadi meninjau rumah pompa dan kolam rentensi yang resmi dioperasi hari ini, Senin, (10/3). (dok/Barometer)


POPDA Tahun 2014 Digelar di GOR Jatidiri

ANTUSIAS.  Para atlet  antusias mengikuti kegiatan pembukaan POPDA Kota Semarang tahun 2014. (dok/)

 
KARANG REJO-  Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat Kota Semarang Tahun 2014 kembali digelar di  GOR Jatidiri Semarang dengan dibuka secara langsung oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Senin (10/3). Pembukaan POPDA secara simbolik ditandai dengan prosesi pemukulan gong, yang didampingi oleh ketua panitia penyelenggara. Pembukaan POPDA ini diikuti oleh 800 pelajar tingkat SD, SMP, sampai SMA sederajat.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan POPDA yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini mempunyai tujuan utama, antara lain sebagai sarana penyaringan atlet potensial yang nantinya akan mewakili Kota Semarang dalam POPDA tingkat Ex-Karesidenan dan juga tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Selain  memberi ruang dan kesempatan bagi para pelajar Kota Semarang mulai SD hingga SMA untuk mengembangkan bakat, potensi dan kemampuan di bidang olahraga, sekaligus memperkuat kebersamaan dan persatuan antarpelajar di Kota Semarang.
“Manfaatkan kejuaraan ini sebagai kesempatan kalian untuk menunjukkan kemampuan, bakat dan potensi terbaik sekaligus batu loncatan untuk berprestasi ditingkat yang lebih tinggi,” katanya dalam sambutan.
Sementara itu, ketua penyelenggara yang disampaikan Kepala Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga, Tri Supriyanto, menuturkan POPDA pada tahun ini yaitu untuk mengembangkan bakat dan prestasi pelajar dibidang olahraga dan sebagai ajang seleksi untuk mewakili pelajar SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA se-Kota Semarang ke Tingkat Ex Karesidenan Semarang dan ke Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Prestasi Kontingen POPDA Kota Semarang di Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2 tahun terakhir selalu menduduki peringkat pertama, baik tingkatan SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA,”ujarnya.
Pelaksanaan seleksi POPDA kali ini berlangsung dari tanggal 10-15 Maret 2014, dengan memperebutkan trophy bergilir Wali Kota Semarang. Ada 13 cabang olahraga pada POPDA tahun ini, yaitu bola volly mini, bulu tangkis, karate, panahan, pencak silat, senam, sepak bola, atletik, sepak takraw, taekwondo, renang, tenis lapangan, dan tenis meja.  (lam/b3)



492 PNS Naik Pangkat

UCAPKAN SELAMAT. Hendrar Prihadi mengucapkan selamat sekaligus berjabat tangan dengan kepala Dishubkominfo, Agus Harmunanto. (dok)

SIMPANGLIMA-Surat Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Semarang periode 1 April 2014 tahap 1 secara simbolik diserahkan oleh Wali Kota Semarang, di halaman Taman Budaya Raden Saleh, Selasa (11/3). Berdasarkan laporan Kepala BKD Kota Semarang,  Bambang Sukono, kenaikan pangkat periode 1 April 2014 tahap 1 ini diikuti sebanyak 492 PNS yang telah selesai proses dan mendapat Nota Persetujuan dari Kantor Regional I BKN Yogyakarta, yang terdiri dari Golongan III sebanyak 309 PNS dan Golongan II sebanyak 183 PNS.
Pada kesempatan ini pula diserahkan keputusan kenaikan Golongan IV/c periode 1 Oktober 2013 yang telah diterbitkan Sekretariat Kabinet Jakarta, An. R. Agus Harmunanto, Kepala Dishubkominfo, dan 5 PNS.
“Selain itu masih ada usul kenaikan pangkat golongan IV/c sampai dengan IV/d, yang masih dalam proses,” katanya.
 Sejak tahun 2011 Proses penyelesaian kenaikan pangkat telah menggunakan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) berbasis web dan server yang tersedia di BKN Jakarta, yang diwajibkan bagi instansi daerah dan pusat.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengungkapkan bahwa kenaikan pangkat bukanlah semata-mata hak PNS, melainkan penghargaan dari Pemkot Semarang bagi para PNS yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Hendi juga menambahkan tidak semua PNS diterima usulan kenaikan pangkatnya oleh BKN, bila mungkin ada yang tidak sesuai dengan UU No. 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS ataupun peraturan yang lain, maka pihaknya tak segan menunda/ bahkan tidak diberi kenaikan pangkat.
“Kenaikan pangkat ini merupakan suatu bentuk penghargaan atas loyalitas, kesetiaan dan kesesuaian dengan aturan yang berlaku, sehingga patut untuk diberikan reward,” katanya.
Wali Kota mengimbau bahwa PNS harus berani memberikan inovasi kepada pembangunan Kota Semarang, tidak hanya terjebak dalam rutinitas kerja sehari-hari. PNS harus berupaya bekerja dengan semaksimal mungkin dalam pelayanan publik kepada masyarakat secara  terbuka dan  transparan.
”Jangan memikirkan jabatan, nikmati pekerjaan yang sedang saudara lakukan sekarang ini,” tambahnya. (abdus salam)

Candi Tugu, Warisan Sejarah yang Terabaikan


 
candi tugu semarang
Melongok Saksi Bisu Candi Tugu
Tak banyak yang ku pinta
Cukup kuatkan hatiku dengan doamu
Agar ku tetap bisa menyayangimu
Sepanjang namamu masih terukir di hatiku

Tulisan di atas ditulis dengan tipex putih di salah satu sudut Candi Tugu sebelah timur yang ada di Dusun Candi Krajan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Coretan tersebut bukanlah tulisan yang memberikan pesan kepada masyarakat. Namun, sekadar goresan tangan jahil pengunjung. Ekspresi seorang pengunjung yang sedang meluapkan kebahagiannya. Sekilas, untaian kata tersebut dibuat pada tanggal 13 September 2013. Penulisnya pun mengaku bernama Vievien.
Bagi sebagian masyarakat Semarang, Candi Tugu yang terletak pada tanah seluas sekitar 1.200 meter persegi ini memang tidak asing, tapi kurang populer. Berbagai peninggalan, seperti yoni, arca dan batu ukiran masih terlihat, kendati tidak beraturan. Untuk bisa sampai di lokasi, pengunjung tidak membayar tiket alias gratis. Wajar saja, sepanjang perjalanan tidak ditemukan petugas satu pun di lokasi.
Untuk bisa sampai ke atas bukit tidak terlalu sulit, meski harus menghela nafas panjang menapaki 98 anak tangga. Sesampainya di atas, iringan suara pemecah batu terdengar cukup kencang. Panorama pemandangan dari atas bukit pun lumayan menyejukkan. Sejenak, kita dapat melihat petak-petak tambak, hamparan sawah, pohon bakau dan terbentang luasnya laut Jawa.
Tak hanya itu, pada dinding terdapat pula tulisan Jawa dan Belanda yang terpahat.  Terlihat seorang lelaki tengah asyik mencabuti rumput. Sampah yang berserakan dia sapu dan lumut-lumut yang melekat di dinding candi juga dibersihkan. Hampir 45 menit dia membersihkannya. Dialah Purwadi. Ayah dua anak ini merupakan orang yang mendapat mandat untuk menjaga kebersihan sekeliling candi. Menurutnya, setiap bulan sekali dia menjalankan amanah membersihkan candi.
Meski hanya sebagai petugas kebersihan, Purwadi mengaku sangat menikmati. Setiap membersihkan candi, di mana candi tersebut merupakan tapal batas antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran, ia mendapat upah Rp 50.000. Kecil memang, tapi ia mengaku terbantu dari tambahan pemasukan ini. ”Kerja Ini kan hanya sambilan, jadi tetap disyukuri,” ungkapnya.
 Menurutnya, daerah Tugurejo dahulu merupakan bagian dari Laut Jawa yang daerahnya masih berupa lautan dan tugu yang berada di depan candi merupakan tempat penambatan kapal-kapal. ”Dulu ada buktinya, dengan terdapat rantai kapal yang melingkari Tugu. Sekarang saya tidak tahu dan barangnya entah di mana,” terangnya.
Meski demikian, ia mengaku tidak rela ketika candi yang masih kokoh berdiri di atas perbukitan batu cadas ini digunakan untuk perbuatan yang tercela itu. Terkadang memang ada pengunjung yang sering mencorat-coret candi. Namun, Purwadi sering membersihkannya dengan mengecat ulang. Tapi, setelah dibersihkan  selalu saja muncul coretan-coretan lagi.
Menurut  warga RT 07 RW 01, Karjono, setelah pemugaran tahun 80-an candi ini dibiarkan begitu saja. Dalam candi ini tidak ada lagi pembenahan-pembenahan infrastruktur. Akibatnya bangunan dengan nilai sejarah ini cukup mengkhawatirkan.
”Saya berharap Pemkot mau merawat lagi dengan memberi tambahan beberapa alat permainan, sehingga lokasi candi ini semakin ramai dan dapat memberikan wisata alternatif seperti halnya di Taman Lele,” harapnya. (Abdus Salam/b5)


Bisnis Telekomunikasi Semakin Cerah




Deputy CEO Smartfren Telecom, Djoko Tata Ibrahim, memaparkan beberapa hasil yang dicapai perusahaan setiap tahun dalam acara Smartfren business outlook 2014 di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Kamis (13/3). (ABDUS SALAM)

YOGYAKARTA – Perkembangan industri seluler setiap hari semakin berkembang pesat. Dengan perangkat yang semakin modern dan canggih, membuat para provider penyedia jasa telekomunisi tak ragu untuk meningkatkan investasi serta menambah kapasitas jaringan dan infrastruktur.
Salah satu pemainnya, PT Smartfren Telecom Tbk, Kamis (13/3) mengumumkan komitmen perusahaan untuk terus berinvestasi di dunia industri seluler, sekaligus mempersiapkan ekspansi bisnis dengan peningkatan kapasitas jaringan serta produk smartphone dan layanan telekomunikasi lainnya.
Kata Deputy CEO Smartfren Telecom, Djoko Tata Ibrahim, pelanggan Smartfren di 2013 mencapai 11,3 juta, dan dari total pelanggan tersebut sekitar 6 juta merupakan pelanggan data. Hal ini menunjukkan bawah kebutuhan untuk terkoneksi dengan layanan  data sangat tinggi seiring mobilitas masyarakat yang semakin tinggi pula.
"Kami akan terus memfasilitasi kebutuhan ini dengan peningkatan kapasitas jaringan dan infrastruktur berupa 700 BTS baru. Kami sangat optimis dan konsisten untuk terus menyediakan layanan telekomunikasi berbasis EVDO," ujarnya.
Selain itu, Djoko mengungkapkan, pada 2014 ini Smartfren mempersiapkan investasi sebesar USD 100 juta dan diharapkan pada akhir tahun mampu meraih target 15 juta pelanggan.
Sementara dari sisi sales dan retail, Djoko, memaparkan setelah melalui masa dua bulan awal di 2014 ini, Smartfren akan terus memperkuat posisi perusahaan sebagai operator nasional yang terus melayani kebutuhan pelanggan akan komunikasi suara dan data.

Pada data terakhir dari IDC Q4 2013, Smartfren tercatat sebagai perusahaan yang berada di posisi nomor diua dalam pengapalan smartphone di Indonesia. Smartfren berhasil  melakukan shipping smartphone Andromax hingga sekitar 581 ribu unit di seluruh area layanannya. (abdus salam)

Proyek Kalija Percepat Program Konversi


 
Jero Wacik saat memberikan keterangan seusai acara peresmian PLTGU. (ABDUS SALAM)
TANJUNG MAS -  Peresmian pembangunan proyek infrastruktur gas bumi terintegrasi Jateng diresmikan langsung Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (14/3).
Proyek tersebut meliputi pipa transmisi Kalimatan-Jawa (Kalija) yang akan diselesaikan dalam dua tahap dan proyek distribusi gas bumi Jateng yang terbagi dalam tiga koridor.
Dua tahap pembangunan pipa transmisi Kalija itu adalah pipa Kalija I sepanjang 207 kilometer yang menghubungkan sumber gas lapangan gas kepodang ke PLTGU Tambak Loro (PLN) dan pipa Kalija II sepanjang 1.200 kilometer yang menghubungkan sumber gas di Kalimantan Timur ke Jawa.
Adapun tiga koridor jaringan distribusi gas bumi Jateng dalam koridor I meliputi Kendal-Semarang-Demak (48km), koridor II wilayah Ungaran (34km) dan koridor III di wilayah Pekalongan-Solo Raya-Pati (235km).
Menteri ESDM, Jero Wacik, menyatakan pembangunan proyek infrastruktur gas bumi terintegrasi di Jateng ini  merupakan  momentum penting untuk mempercepat program konversi energi dari BBM ke Gas Bumi.
Pemerintah berharap pembangunan pipa dari lapangan gas Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok dapat selesai tepat waktu, sehingga dapat menghemat biaya energi PLN.
“Proyek PGN ini ditargetkan selesai pada kuartal ketiga 2015, sementara proyek pipa transmisi Kalija tahap II akan dibangun tahap selanjutnya,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mengatakan selain kedaulatan pangan yang sudah diberikan di Jateng, kedaulatan energi juga menjadi prioritas di Jateng. Dengan dibangunnya pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Jateng dan menkonversi BBM ke Gas Bumi di Jateng.

“Dengan adanya konversi ini negara dapat menghemat 9,87 triliun pertahun,” ujarnya. (abdus salam)

Gas Pipa Kalija

Petugas sedang mengecek pipa-pipa yang akan dibasang pada proyek Kalija (Abdus Salam)

SBY Resmikan Pipa Transmisi Kalija

DIRESMIKAN. Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan proyek Pipa Transmisi Kalija dit PLTGU Tambak Lorok Semarang, Jumat (14/3). (ABDUS SALAM)

TANJUNG MAS- Pemancangan tiang pertama (ground breaking) Pembangunan Infrastruktur Terintegrasi Gas Bumi Jawa Tengah merupakan momentum penting untuk mempercepat program konversi  energi  dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi, Jumat (14/3).  Dalam sambutanya,  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap,  presiden mendatang bisa meneruskan apa yang telah dilakukan pemerintah sekarang.

"Hari ini adalah momentum bersama untuk membulatkan tekad kita dan meningkatkan upaya, serta kerja keras untuk membangun negeri tercinta, termasuk memajukan kehidupan saudara-saudara kita di Jawa Tengah,”ujarnya.
Presiden juga mengajak masyarakat untuk mendukung presiden mendatang dan pemerintahannya agar mereka bisa bekerja lebih baik, efektif, dan berhasil. SBY juga menegaskan bahwa kehidupan bernegaraa adalah berbangsa.
Pembangunan jaringan pipa gas terintegrasi ini  dijadwalkan akan rampung pada kuartal ketiga 2015. Dalam laporannya pada acara ground breaking , Menteri ESDM, Jero Wacik juga menjelaskan bahwa pembangunan Insfrastruktur Gas Bumi Jateng ini merupakan bagian dari jaringan pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija).
Sementara  itu,  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyambut baik atas dimulainya pembangunan gas bumi yang terintegrasi dengan baik, yang terdiri dari pipa transmisi  Kalija I dan II  yang hari ini dilakukan ground breaking tahap pertama,
Ganjar berharap ke depan energi ini tidak hanya digunakan menjadi perekembangan sistem sektor , tetapi juga konsumsi masyarakat yang lebih luas . Sehinga mendorong program hemat energi dan tidak tergantung lagi dengan BBM komsumsi publik.
Peresmian ground breaking dilakukan Presiden SBY secara simbolis dengan menekan tombol sirine. Presiden didampingi Menteri ESDM Jero Wacik, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Dirut PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendri Priyo Santoso.  (abdus salam)



Tambah Rumah Pompa Bukan Solusi Atasi Banjir



TAWANG MAS- Permasalahan banjir yang sering melanda Semarang memang  menjadi persoalan yang sulit diatasi, terlebih kurangnya disiplin dari warga dan mandulnya pemerintah dalam mengatasai banjir.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dalam acara jalan sehat bersama warga kelurahan Tawang Mas, mengatakan bahwa permasalahan banjir dan rob di Kota Semarang, terlebih yang sering melanda kawasan Kelurahan Tawang Mas harus dipikul bersama-sama dengan melibatkan Pemerintah dan para warga. Menurutnya, salah satu solusinya yaitu dengan melakukan budaya disiplin.

Lebih lanjut, Hendi menuturkan bahwa, disiplin akan tumbuh bila ada tekad dan keinginan dari lubuk hati dari masing-masing individu untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Seperti bentuk disiplin yang dapat diterapkan di lingkungan masing-masing.

"Bila melihat sampah tercecer di jalan, maka segera pungut sampah tersebut untuk dipindahkan ke tempat sampah," ujarnya.

Ditambahkan Hendi, bentuk lain yang lebih bagus dengan melakukan swadaya gotong-royong tanpa harus diperintah lurah atau camat. Hal semacam itu menurutnya dapat lebih efisien untuk menciptakan kebersihan sehingga sampah-sampah yang ada dapat terangkut semua di tempat semestinya.

Semantara itu, salah seorang warga kelurahan Tawang Mas, Misnadi, meminta kepada pemerintah Kota untuk menambah rumah pompa yang berguna untuk mengatasi banjir dan rob. Namun permintaan tersebut ditolak secara halus oleh Wali Kota, karena menurutnya penambahan rumah pompa itu bukan solusi satu-satunya untuk menyelesaikan banjir dan rob.

"“Percuma saja jika Pemkot Semarang bantu rumah pompa, tetapi tingkat disiplin warga sini masih rendah,” katanya.


Menurut Hendi, rumah pompa perlu dana yang tak sedikit baik itu dalam hal perawatannya maupun mendatangkan awalnya, jadi lebih baik melakukan hal-hal yang lebih efektif dan efisien terlebih dahulu ketimbang menghamburkan dana. (abdus salam)